Lebih dari 100.000 wanita Inggris kulit putih yang berusia rata-rata 27 tahun memilih menjadi Muslim, angka tersebut
dua kali lipat dalam 10 tahun dengan rata-rata usia 27 tahun karena
mereka muak dengan konsumerisme dan imoralitas.
Koran terkemuka
Inggris Daily dalam laporannya minggu ini yang ditulis Jack Doyle
menyebutkan terjadi gelombang pada wanita kulit putih muda mengadopsi agama Islam, tahun lalu tercatat sekitar 5.200 orang di Inggris memilih
Islam diantaranya adik ipar mantan PM Inggris Tony Blair.
Tahun
lalu Lauren Booth, saudara ipar mantan Perdana Menteri Tony Blair,
menarik perhatian luas ketika ia mengumumkan bahwa ia telah masuk Islam.
Pengamat
masalah Islam di Inggris, Hakimul Ikhwan, S.Sos., MA kepada koresponden
Antara London, Senin menyebutkan fenomena bertambahnya jumlah Muslim di
Inggris, terutama White British ke Islam tidak bisa dilepaskan dari
tingginya intensitas dan masifnya publikasi mengenai Islam.
Menurut
dosen di Universitas Gajah Mada yang sedang mengambil Phd di Essex
University, mengatakan jumlah masyarakat Muslim sejak beberapa dekade
terakhir dan semakin meningkat signifikan dalam satu dekade terakhir.
Hakimul
Ikhwan mengatakan menarik untuk melihat alasan sebagian wanita yang
convert adalah karena Islam "membebaskan" mereka dari konsumerisme dan
immoralitas dengan penggunaan burqah, jilbab, kerudung dan busana
muslimah sejenisnya.
Lagi-lagi berbasis spirit demokrasi dan
individualitas, wanita berbusana muslimah banyak ditemui di berbagai
kota di Inggris. Para immigran bisa dengan bebas berbusana muslimah.
Kondisi
ini menyajikan "cermin" bagi wanita Inggris menjawab problem
konsumerisme dan kebiasaan pesta di kalangan muda Inggris, ujar sarjana
sosiologi UGM Yogjakarta.
Justru diminati
Hakimul
mengungkapkan muncul pertanyaan, mengapa Islam yang cenderung tampil
dengan wajah negatif (radikal destruktif) justru diminati atau menarik
"White British untuk Convert ke Islam" Fenomena ini bisa disebabkan oleh
beberapa hal.
Menurut Hakimul Ikhwan, yang sedang melakukan
riset S3 nya Islamifikasi di Inggris dan Barat, pertama, prinsip-prinsip
Barat yang menekankan pada kreativitas dan kebebasan berfikir individu
memungkinkan individu-individu di Inggris untuk mempelajari (mengkaji)
lebih dalam mengenai Islam.
Informasi yang sangat luas mengenai
Islam bisa didapat melalui internet, ujar dosen sosialogi UGM,
menambahkan selain itu, diskursus mengenai Islam dan masyarakat Muslim
menjadi topik kajian dan penelitian yang semakin diminati di perguruan
tinggi.
Ketika Islam dikaji oleh individu dalam kerangka
akademik/ intelektual, maka sesuai dengan prinsip-prinsip keilmuan
(scientific Barat) harus mengakses beragam sumber pemikiran (school of
thoughts) dan mazhab yang beragam (pros and cons).
Hal ini
memungkinkan tampilnya kekayaan tafsir, hikmah (wisdom), dan humanity
dalam Islam. Islam yang nonradikal, damai (peaceful), moderat dan
pluralis semakin menarik perhatian masyarakat Barat, ujar salah satu
pendiri MASIKA ICMI Yogyakarta, dan ketua Indonesian Moslem Association
in Nottinghamshire-Leicestershire, UK .
Kecenderungan
ketertarikan terhadap Islam yang antikekerasan dan moderat bisa dilihat
misalnya dalam wacana dialog multiagama (multi-faiths dialog) serta
upaya untuk "mengarusutamakan" (mainstreaming) Islam yang non-Timur
Tengah.
Dikatakannya dalam konteks inilah, Indonesia menjadi primadona.
"Wajah
Islam Indonesia yang moderat, toleran dan sadar gender, misalnya
menjadi "topik" utama yang diangkat oleh mantan PM Tony Blair dan
Presiden AS Barrack Obama dalam kunjungan mereka ke Indonesia," ujar
Hakimul Ikhwan, yang meraih Master di bidang Politics dan Social Policy
di University of Nottingham, Inggeris.
Sebagai bagian dari
masyarakat Muslim Indonesia, memiliki kesempatan besar yang luar biasa
untuk menjadikan ekspresi Islam Indonesia sebagai "mainstream" atau
alternatif dari ekspresi Islam Timur Tengah yaitu Islam adalah satu
dalam kaitannya dengan Al-Qur`an, tetapi ekspresinya berbeda-beda di
Timur Tengah, India Pakistan dan Indonesia.
Selain faktor
publisitas dan discourse Islam yang menguat di tingkat global, faktor
lain yang juga sangat menentukan meningkatnya conversion ke Islam di
kalangan White British adalah meningkatnya jumlah para imigran Muslim di
Inggris seperti dari Pakistan, Turki, Bangladesh, Timur Tengah, dan
Asia seperti Indonesia dan Malaysia.
Banyaknya imigran muslim
tersebut membuat simbol-simbol Islam tersebar luas dan dapat ditemui di
berbagai penjuru kota. Misalnya, Butcher Halal atau halal meat, pizza
halal, dan lain sebagainya seperti banyaknya wanita di jalan yang
mengenakan jilbab.
Istilah "halal" telah menjadi "ikon"
publisitas yang sangat efektif tentang Islam. Penjualan daging halal di
supermarket seperti Tesco, Asda, dan Sainsburry, misalnya, membuat
Menteri Pertanian Inggris harus menjelaskan kepada publik tentang
pengertian daging halal atau halal meat.
Dalam perkembangannya, halal meat tidak semata soal Islam, tetapi juga soal makanan yang sehat Healthy meat/food
Minggu, 06 Januari 2013
Banyak Wanita Inggris Yang memilih Agama Islam
Posted on 00.58 by Unknown
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar